Tampak Siring, Sejarah & Harga Tiket Masuk Pura Tirta Empul

Tampak Siring, Sejarah & Harga Tiket Masuk Pura Tirta Empul

Tampak Siring atau Pura Air Suci Bali adalah pura air suci yang terletak di Desa Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Selanjutnya lokasi Tampak Siring berada di lembah dengan perbukitan hijau mengelilinginya. Sementara itu, terdapat istana Presiden Indonesia yang ditemukan oleh presiden pertama di sebelah barat candi ini. 

Nama Pura Tirta Empul dimuat dalam prasasti yang disimpan di Pura Sakenan, Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring. Berjarak sekitar 3 km dari Pura Tirta Empul. Akhirnya menjadi Tirta Empul. Tirta Ri Air Hampul artinya keluarnya air atau kolam suci (Petirthan) serta air yang keluar dari daratan.

Sejarah Tampak Siring

Nama Tirtha Empul terdapat dalam sebuah prasasti yang kini tersimpan di Pura Sakenan, Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring sekitar 3 km dari Tirtha Empul. Dalam prasasti ini Tirtha Empul disebut Tirtha ri air hampul dan lambat laun namanya diubah menjadi Tirtha Hampul dan akhirnya berubah menjadi Tirtha Empul. Tirtha ri air hampul artinya air suci sedang naik atau kolam suci tempat airnya meninggi.

Menurut kepercayaan masyarakat Bali bahwa mata air yang muncul dari bumi adalah ciptaan Tuhan, maka pada tahun 882 Saka (990 M) diatur menjadi kolam yang disucikan dengan jenis Indrajayasinghawarmadewa dengan nama Tirtha ri air hampul. Data tersebut terdapat pada prasasti di Sakenan Tempe.

Transkripsi prasasti yang menyebutkan Tirtha Empul berturut-turut ada 5 yaitu: Indrajayasingha Warmadewa masamahin tirtha ri air hampul. Selain data prasasti di atas, di Candi Tirtha Empul juga ditemukan benda-benda purbakala sebagai berikut:

  1. Lingga Yoni terletak di pelataran kedua, di atas sebuah altar (Bebaturan) di belakang façade gapura yang menghadap ke barat. Yoni Lingga merupakan simbol pemujaan Dewa Siwa dengan Dewi Parvati untuk memohon kesuburan, terutama untuk kesuburan pertanian.
  2. Patung Singa yang dikenakan di atasnya sulit diidentifikasi. Dalam mitologi Hindu, singa merupakan kendaraan Dewi Durga yang merupakan istri Dewa Siwa dalam aspek pemarah. Dalam aspek itu, Dewa Siwa sebagai Siva Mahakala. Dalam aspek kemarahan, Dewa Siwa adalah manifestasi sebagai dewa yang mengembalikan seluruh isi alam semesta.
  3. Tepasana adalah sebuah bangunan atau altar yang semula hanya berupa patio / Bebaturan. Yang terlihat sekarang adalah bangunan yang telah dipugar / direnovasi pada tahun 1067 M.
  4. Kolam Tirtha Empul dengan sumber air dari bumi karena letaknya di atas tanah yang dikelilingi perbukitan yang bisa dikatakan berkah dari tuhan. Pada tahun 960 M, mata air tersebut telah dibangun dan diperluas oleh Raja Indrajaya Singhawarmadewa dimana pada prasasti nya tertulis Masamahin Tirtha yang artinya membangun dan memperluas kolam suci.

Tampak Siring, Sejarah & Harga Tiket Masuk Pura Tirta Empul

Legenda Tampak Siring

Dalam Lontar ( Holy Bible yang ditulis pada daun lontar ) dari Usana Bali disebutkan bahwa Tirtha Empul diciptakan oleh Indra Tuhan ketika berperang melawan raja dari Bedahulu . Ia dikenal sebagai raja yang sangat sakti, bisa hilang atau hilang secara tiba-tiba yang disebut dunia maya (Maya). 

Oleh karena itu dia disebut Mayadenawa. Karena kesaktiannya, ia menjadi sombong dan mengaku sebagai tuhan. Raja Mayadenawa memiliki seorang asisten yang dipanggil oleh Kalawong. Pelarangan masyarakat untuk melaksanakan upacara tersebut, begitu sering terjadi bencana alam, wabah penyakit, gagal pertanian yang membuat masyarakat hidup dalam kemiskinan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Dewa Indra bersama pasukannya lalu berperang melawan Raja Mayadenawa dan pembantunya. Konon pada suatu pertempuran yang terjadi di daerah Tampak Siring, Prajurit Raja Mayadenawa itu didesak dan dihilangkan jejaknya. 

Mayadenawa berjalan dengan kaki dalam posisi miring (miring = miring), sehingga daerah ini dinamakan tampak siring. Di daerah ini, Mayadenawa juga menciptakan kolam dengan air beracun. Usai berperang, para prajurit Dewa Indra merasa haus lalu meminumnya air yang membuat mereka mati.

Setelah mengetahui keadaan darurat tersebut, Dewa Indra langsung menancapkan Umbul-umbul ke bumi kemudian tiba-tiba keluar air suci dari tanah yang disebut Tirtha Empul. Dengan meminum air ini, semua prajurit yang telah meninggal dapat hidup kembali dengan sukses. Karena kemurnian mata air mempunyai khasiat sebagai Tirtha Amertha Pengentas Urip (Air suci membangkitkan roh)

Setelah krisis dari pertempuran tersebut, dikatakan bahwa Mayadenawa dengan tentaranya semakin terdesak dan lari ke utara. Mayadenawa menghilang dan berubah menjadi burung besar dan kemudian tempat itu disebut dengan Manukaya (Manuk = burung, raya atau aya = besar). 

Triknya segera diketahui oleh Dewa Indra dan akhirnya Mayadenawa kabur bersembunyi di balik bebatuan yang terletak di kawasan Pangkung Patas. Namun karena dosanya, akhirnya Mayadenawa tewas terbunuh, mati karena panah Dewa Indra dan aliran darahnya dikutuk sebagai sungai yang disebut dengan Sungai Petanu.

Harga Tiket Masuk Pura Tirta Empul

Memasuki objek wisata pura tirta empul Anda perlu membayar biaya masuk. Selain itu, Anda perlu menggunakan sarung yang tersedia gratis di loket tiket masuk. Jam buka pura tirta empul dari jam 07:00 – 17:00. untuk harga masuk bisa anda lihat dibawah ini

  • Dewasa Rp. 30.000
  • Parkir Mobil Rp. 5000
  • Parikir Bus Rp.10.000

Cara Terbaik Ke Tampak Siring

Jika anda ingin mengunjungi Tirta Empul Tampak Siring, anda pasti membutuhkan jasa transportasi. Sampai saat ini belum tersedia angkutan umum dari Bali bagian selatan menuju Pura Tampak Siring. Angkutan umum seperti bus, kecuali menggunakan taxiimeter. Jika Anda liburan ke Bali bersama group, maka kami sarankan untuk memakai jasa sewa bus di bali  dari adi jaya yang merupakan layan sewa bus pariwisata.